Terima Kasih, Petir!
Awan menghitam menutupi langit. “Doar....doar...!” suara petir pun mengelegar. Budi duduk dengan gelisah.
Sebentar-sebentar matanya melirik jendela. Tidak hanya Budi, teman-temannya pun merasa gelisah dengan suara petir itu.
Budi melihat ibu gurunya yang tetap tenang. “Aneh, Bu Guru tetap tenang, apa rahasianya?” tanya Budi dalam hati. “Aku penasaran ingin bertanya, tapi apakah Bu Guru akan marah? Apakah teman-teman akan tertawa karena pertanyaan konyolku? Aku ingin sekali bertanya, tapi...aku takut dan malu,” pikir Budi sambil menggaruk-garuk kepalanya dengan pinsil. “Ada kesulitan Budi?” tanya Bu Guru. “Ehmm..tidak Bu, tapi...!” Budi agak ragu untuk bertanya. “Tapi apa?” lanjut Bu Guru dengan lembut.
Akhirnya Budi memberanikan diri, “anu Bu,...apakah ibu tidak takut petir?” tanya Budi ragu. “Ha...ha...ha..., memang Bu Guru anak kecil, kayak kamu?” kata Jarwo meledek Budi. Beberapa teman Budi pun ikut tertawa. Kelas pun menjadi riuh memperbincangkan pertanyaan Budi. Bu Guru kemudian berseru, “Dengarkan anak-anak, kita harus menghargai pertanyaan teman kita, kita tidak boleh menertawakan dan mengolok-oloknya, karena pada setiap pertanyaan pasti ada pengetahuan” kata Bu Guru. Jarwo dan teman-temannya pun terdiam.
“Terima kasih Budi kamu menanyakan hal ini pada Ibu. Sebenarnya Ibu juga takut” kata Bu Guru. “Tetapi mengapa Ibu tetap tenang?” tanya Ayu. “Karena kita memerlukan petir, dan harus bersyukur tuhan menciptakan petir!” jawab Bu Guru. Semua anak terdiam dengan wajah kebingungan.
Bu Guru kemudian memberi penjelasan bahwa udara yang ada di bumi ini mengandung berbagai macam gas, tiga diantaranya adalah gas oksigen, nitrogen dan gas hidrogen. Gas oksigen penting bagi kita untuk bernafas, sedangkan gas nitrogen sangat dibutuhkan untuk kesuburan tumbuhan.
Nitrogen membuat daun menghijau. Kekurangan nitrogen menyebabkan daun menguning, buah dan bunga pun mengecil. Jadi nitrogen adalah sumber nutrisi bagi tanaman.39 Kebanyakan tanaman, tidak dapat menyerap nitrogen secara langsung. Agar tanaman bisa menyerap gas nitrogen, gas ini harus diubah dulu menjadi asam nitrat atau amonia.
Panas dari petir menyebabkan gas nitogen bersatu dengan gas oksigen, menjadi asam nitrat. Panas dari petir juga menyebabkan gas nitrogen bersatu dengan gas hidrogen menjadi amonia. Asam nitrat dan amonia akan bersatu dengan air hujan. Oleh sebab itu air hujan menyuburkan tanaman.
“Tanpa petir, gas nitrogen yang ada di udara tidak dapat menyuburkan tanaman,” kata Bu Ani. “Ohhh kalau begitu, bermanfaat sekali petir itu!” seru Jarwo. [YH]
Teman-teman, dari pertanyaan Budi kita tahu ternyata petir itu banyak manfaatnya. Seandainya Budi tidak bertanya, tentu tidak akan ada pengetahuan. Oleh karena itu, jangan pernah malu untuk bertanya
Indonesian Education Promoting Foundation
Fadilah Hasim dan Yanti Herlanti

